Para pendonor yang hadir berasal dari berbagai rentang usia. Pendonor tertua berusia 70 dan 68 tahun, sementara pendonor termuda berusia 34 dan 35 tahun. Untuk donor Apheresis, pendonor termuda tercatat berusia 25 tahun.

Dalam acara ini, PMI DKI Jakarta juga mengumumkan rincian jenis dan golongan darah dari para pendonor, yakni:

• Golongan darah A  : 43 orang
• Golongan darah AB: 13 orang
• Golongan darah B  : 56 orang
• Golongan darah O : 88 orang

Total keseluruhan pendonor yang menerima penghargaan berjumlah 200 orang.

Acara penghargaan ini dihadiri oleh Ketua Umum PMI Indonesia, H.M. Yusuf Kalla, Ketua PMI DKI Jakarta, Drs. H. Rustam Effendi, Wakil Kepala Dinas Kesehatan, serta para Ketua PMI dari lima wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu.

Rangkaian acara dimulai dengan pertunjukan Tari Bintang Jakarta yang dibawakan oleh Sanggar Nusa Budaya binaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Selanjutnya, seluruh tamu undangan bersama-sama menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PMI, kemudian acara dilanjutkan dengan doa bersama.

Pernyataan Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Effendi, acara ini sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja PMI tanpa melibatkan bantuan dari pihak manapun. Ia menjelaskan bahwa dana tersebut berasal dari selisih biaya pengganti pengelolaan darah.

Menurut Rustam, biaya pengelolaan satu kantong darah sebesar Rp360.000 mencakup berbagai kebutuhan, mulai dari biaya laboratorium, pembelian alat medis yang sebagian besar masih diimpor, hingga biaya pemisahan darah dan honor untuk petugas. Ia juga menyampaikan bahwa penghematan biaya menjadi prioritas demi keberlangsungan program donor darah ini.

Dalam kesempatan yang sama, Rustam Effendi turut menyoroti progres renovasi gedung PMI Jakarta Pusat di Jalan Kramat Raya. Hingga saat ini, proses renovasi baru mencapai 60 persen akibat kendala biaya. Pihaknya menargetkan renovasi ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025, demi meningkatkan fasilitas pelayanan bagi para pendonor dan penerima darah.

“Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan renovasi ini demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Rustam.

Penghargaan dan Apresiasi untuk Para Pendonor. Yusuf Kalla, sebagai Ketua Umum PMI  se-Indonesia, juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pendonor darah sukarela. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pendonor yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemanusiaan. Menurutnya, darah yang didonorkan memiliki peranan penting dalam menyelamatkan nyawa dan memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan.

Sebagai bentuk penghargaan, secara simbolis Yusuf Kalla dan Rustam Effendi menyerahkan piagam penghargaan kepada para pendonor, disertai logam mulia seberat 0,5 gram dan uang tunai sebesar Rp250.000 sebagai pengganti transportasi.

Acara ini semakin berkesan dengan adanya sesi pesan dan kesan dari para pendonor serta penerima darah. Salah satu penerima penghargaan kemanusiaan, Iwanto GM, mengaku sangat gembira dengan apresiasi yang diterimanya.

“Saya merasa bersyukur dan senang bisa membantu sesama. Penghargaan ini membuat saya semakin semangat untuk terus mendonorkan darah demi kemanusiaan,” kata Iwanto.

Sesi ini menjadi momen penuh haru dan inspirasi bagi semua yang hadir, menegaskan bahwa aksi donor darah adalah wujud nyata kepedulian sosial.

Menutup rangkaian acara, PMI DKI Jakarta juga menggelar sesi hiburan dan doorprize untuk para tamu undangan. Berbagai hadiah menarik dibagikan, menambah semarak acara tersebut. Tak lupa, seluruh peserta dan tamu undangan menikmati makan bersama sebagai penutup kegiatan.

Acara ini bukan hanya sekadar seremoni penghargaan, tetapi juga menjadi pengingat betapa pentingnya peran donor darah dalam menyelamatkan nyawa. PMI DKI Jakarta berharap kegiatan seperti ini mampu menginspirasi lebih banyak orang untuk menjadi pendonor darah sukarela di masa mendatang.

---

Dengan semangat kemanusiaan yang terus berkobar, mari kita dukung gerakan donor darah untuk kehidupan yang lebih baik!

Team Reporter.