Hari Pahlawan 10 November 2024 bersama Petugas Rakyat Cagub-Cawagub Independen 02 DKI Jakarta.

11657693630084914348

Jakarta — Suasana penuh semangat kebangsaan terasa kental di Gedung Juang 45, Jakarta, ketika ratusan masyarakat, termasuk anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), purnawirawan TNI-Polri, berbagai organisasi masyarakat (Ormas), serta pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur independen 02 DKI Jakarta berkumpul dalam acara bertajuk Mari Kita Jaga Persatuan dan Kesatuan untuk Meneruskan Perjuangan Para Pahlawan demi Terwujudnya Jakartaku Aman karena Indah Adabnya.

Acara tersebut diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta momen mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan. Para tamu undangan juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan kata sambutan dan pandangan mereka, diselingi hiburan berupa lagu-lagu perjuangan dan pembacaan puisi kebangsaan.

Tak hanya itu, tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur independen 02 DKI Jakarta turut memaparkan visi dan misi melalui tayangan slide video yang memperkenalkan profil pasangan calon, mengusung gagasan besar untuk menjadikan Jakarta lebih aman dan beradab.

Gagasan Dharma Pongrekun: Pancasila sebagai Perekat Bangsa.

Dalam pidatonya, Calon Gubernur DKI Jakarta, Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun, membuka paparannya dengan menggaungkan salam Pancasila sebanyak tiga kali. Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai perekat bangsa dan benteng persatuan di tengah ancaman infiltrasi asing.

“Mengapa kita harus selalu mengatakan Salam Pancasila? Karena Pancasila adalah perekat bangsa. Bhineka Tunggal Ika sedang diusik, ada kekuatan asing yang berusaha menghancurkan persatuan kita,” ujar Dharma Pongrekun.

Dilansir BeritaTren.com dari acara tersebut, Dharma juga mengingatkan bahwa setelah reformasi, nilai-nilai Pancasila semakin tersisih dalam produk-produk undang-undang. Ia menyoroti bagaimana kekuatan asing, melalui infiltrasi orang dalam, memengaruhi proses pembuatan kebijakan hingga legalisasi peraturan tertentu yang dinilai bertentangan dengan prinsip kedaulatan bangsa.

Sebagai calon pemimpin Jakarta, Dharma Pongrekun menyebut dirinya sebagai “Petugas Rakyat” yang siap mengemban amanat penderitaan rakyat. Momentum Hari Pahlawan, menurutnya, menjadi pengingat bahwa kedaulatan bangsa merupakan hadiah terbesar dari para pejuang kemerdekaan, baik yang masih hidup maupun yang telah gugur.

“Suatu bangsa dikatakan merdeka jika memiliki kedaulatan. Hari ini, Jakarta sedang tidak baik-baik saja karena kedaulatan kita tengah terancam,” tegas Dharma.

Ancaman Resesi dan Pandemi sebagai Strategi Asing.

Dharma Pongrekun juga membahas tentang ancaman resesi global dan dampaknya bagi perekonomian Jakarta. Ia mengaitkan bagaimana pandemi Covid-19 menjadi salah satu strategi asing untuk melemahkan kedaulatan bangsa tanpa menggunakan kekuatan militer.

“Perang militer itu mahal, sekarang mereka gunakan isu kesehatan seperti pandemi Covid-19. Ekonomi hancur, termasuk di Indonesia. Berbeda dengan resesi 1963 dan 1998, resesi 2020-2022 ini memukul sektor kesehatan dan ekonomi secara bersamaan,” jelasnya.

Dharma bahkan mengutip data dari BPS terkait peningkatan angka kemiskinan di Jawa Barat. Ia membandingkan data sebelum dan sesudah pandemi, di mana pada Maret 2018 tercatat 3.615.790 jiwa (7,45%) penduduk miskin, sementara pada September 2020 jumlahnya melonjak menjadi 4.019.000 jiwa (8,43%).

Ia memperingatkan bahwa resesi berat diprediksi akan melanda dunia, termasuk Indonesia, pada 2025-2030. Menurutnya, ancaman ekonomi ini tak hanya berupa produk impor murah yang mematikan industri lokal, tetapi juga berpotensi mengusir warga Jakarta dari rumah mereka akibat tingginya biaya hidup.

“Kalau kita diam dan tidak bangkit bersama, rakyat Jakarta bisa terusir dari rumah sendiri,” katanya. “Kita harus gotong-royong mengamankan ekonomi, menjaga adab, dan melindungi produk lokal.”

Sistem Ekonomi Adil: Getuk Adab Tular (GTA).

Salah satu solusi yang ditawarkan Dharma Pongrekun untuk melawan ancaman ekonomi adalah sistem ekonomi adil yang disebut Getuk Adab Tular (GTA). Sistem ini diklaim mampu melindungi para produsen lokal dari serbuan produk impor dan mencegah praktik perang harga yang berpotensi merugikan pengusaha Jakarta.

Dharma menjelaskan bahwa GTA bertujuan untuk menciptakan hubungan harmonis antara produsen dan konsumen Jakarta. Dengan adanya GTA, produk lokal akan lebih aman dan tidak perlu bersaing dengan harga murah produk impor. Jika ada serbuan produk asing, izin impor sementara bisa dicabut hingga sistem GTA berjalan stabil.

“Kita tidak perlu lagi even-even promosi besar atau perang harga. GTA melindungi produk lokal, pengusaha aman, rakyat Jakarta cukup mempromosikan produk sesama warga. Jika harga wajar, tidak perlu takut dengan produk asing,” ungkapnya.

Menurut Dharma, kesuksesan GTA bertumpu pada kekompakan warga Jakarta. “Kita harus bersatu menjaga adab dan ekonomi. Jika kita solid, ekonomi Jakarta akan aman,” ujarnya.

Komitmen untuk Jakarta Aman dan Beradab.

Dharma Pongrekun menutup pidatonya dengan mengajak seluruh rakyat Jakarta untuk bersatu menjaga adab dan kedaulatan ekonomi. Ia juga menekankan bahwa kedaulatan bangsa tidak boleh dikendalikan oleh agenda politik global, baik melalui isu kesehatan maupun ekonomi.

“Kita harus mengembalikan Jakarta sebagai rumah bersama, di mana rakyat tidak hanya aman secara fisik, tapi juga secara ekonomi dan budaya. Tidak boleh ada lagi warga yang tertinggal di bawah garis kemiskinan,” tegas Dharma.

Di akhir acara, Dharma Pongrekun memberikan kenang-kenangan berupa cendera mata kepada perwakilan LVRI dan berfoto bersama para tamu undangan serta tim sukses.

Saat sesi tanya jawab dengan para wartawan, Dharma Pongrekun juga sempat diminta pendapatnya mengenai Undang-Undang Perampasan Aset bagi koruptor. Ia menyatakan dukungan, namun dengan catatan bahwa hukum tersebut harus dijalankan secara adil dan transparan.

“Saya setuju, tapi jangan sampai ada niat ilegal yang dilegalkan. Saya belum membaca isinya secara keseluruhan, tapi kita harus hati-hati agar aturan ini tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu,” pungkasnya.

Dengan mengusung sistem ekonomi adil dan memperkuat nilai Pancasila, Dharma Pongrekun menegaskan komitmennya untuk mengembalikan Jakarta sebagai kota yang aman, adil, dan beradab, sesuai dengan cita-cita para pahlawan bangsa.

IGM

12373883853515033601
iklan-e
393933404023790490

Berita Internasional

Pengunjung