Tchoukball: Olahraga Dinamis Tanpa Kontak Fisik yang Kian Populer di Dunia

11657693630084914348
tck

Tchoukball merupakan olahraga unik yang diciptakan pada tahun 1970 oleh Dr. Hermann Brandt, seorang ahli biologi asal Swiss. Brandt merancang olahraga ini dengan filosofi kuat, yaitu:

“The objective of human physical activities is not to make champions, but to make a contribution to building a harmonious society.”

(Tujuan utama dari aktivitas fisik manusia bukanlah untuk menciptakan juara, melainkan untuk memberikan kontribusi dalam membangun masyarakat yang harmonis.)

Prinsip ini menjadi fondasi utama Tchoukball—sebuah olahraga yang mengutamakan sportivitas, kebersamaan, dan minim risiko cedera.

Aturan dan Teknik Dasar Tchoukball.

Olahraga ini memadukan elemen dari berbagai cabang olahraga seperti bola basket, voli, dan handball. Tujuan utamanya adalah mencetak gol dengan cara melemparkan bola ke dalam area gol lawan melalui sebuah rebounder (jaring elastis) tanpa bola menyentuh lantai atau dinding terlebih dahulu.

Berikut beberapa aturan penting dalam permainan Tchoukball:

Lapangan.
  • Indoor: Berukuran 27 meter x 16 meter.
  • Outdoor (pantai): Menggunakan ukuran lapangan yang lebih kecil.
  • Rebounder: Dua jaring elastis berukuran 1 meter persegi ditempatkan di kedua ujung lapangan sebagai target gol.
Tim.
  • Indoor: Satu tim terdiri dari 7 pemain.
  • Outdoor: Setiap tim memiliki 5 pemain.
Poin Penting.
  • Salah satu keunikan Tchoukball adalah tidak adanya kontak fisik antar pemain.
  • Setiap pelanggaran fisik akan menguntungkan tim lawan melalui pemberian penalti.
  • Pemain hanya memiliki tiga langkah setelah menerima bola, dan harus melepaskan tembakan ke rebounder dalam waktu tiga detik.

Sistem permainan ini membuat Tchoukball menjadi olahraga yang dinamis sekaligus aman, karena risiko cedera diminimalisir secara maksimal.

Organisasi Tchoukball: Dari FITB Hingga PTBSI.

Seperti halnya FIFA dalam dunia sepak bola, Tchoukball memiliki organisasi resmi internasional bernama FITB (Federation Internationale de Tchoukball).

Sementara di Indonesia, wadah resmi olahraga ini adalah PTBSI (Persatuan Tchoukball Seluruh Indonesia). Organisasi ini dipimpin oleh Paulus Khoe sebagai Ketua Umum dan tergabung dalam FORMI (Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia), yang saat ini diketuai oleh Hayono Isman.

PTBSI aktif mempromosikan Tchoukball ke seluruh penjuru Indonesia, baik melalui turnamen nasional maupun kejuaraan internasional.

Jejak Tchoukball di Indonesia: Dari Bali ke Pentas Dunia

Sejak masuk ke Indonesia, Tchoukball terus menunjukkan perkembangan positif. Salah satu bukti nyatanya adalah penyelenggaraan 1st World Beach Tchoukball Championship 2017 yang berlangsung di Grand Inna Bali Beach, Sanur.

Sementara itu, untuk skala nasional, Kejuaraan Nasional Tchoukball telah digelar pada tahun 2019 dan 2024 di Jakarta.

Tak berhenti sampai di situ, Indonesia kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah event internasional kedua yang rencananya akan diadakan pada Agustus 2025 di Bali.

Meski antusiasme terhadap Tchoukball terus tumbuh, ada satu hal penting yang menjadi perhatian bagi para pengurus dan atlet. Utro, selaku Manajer Tim Nasional Indonesia, mengungkapkan bahwa selama ini para atlet dan tim sebagian besar mengikuti turnamen, baik di tingkat nasional maupun internasional, secara swadaya.

Oleh karena itu, para pengurus dan atlet berharap event internasional 2025 ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak swasta. Mereka menekankan bahwa partisipasi aktif dari berbagai pihak akan mendorong kemajuan Tchoukball di Indonesia dan memperkuat posisi bangsa di kancah internasional.

Sebagai olahraga yang mengedepankan sportivitas dan kebersamaan, Tchoukball bukan hanya sekadar kompetisi fisik, melainkan juga wadah untuk membangun hubungan sosial yang harmonis—seperti yang diimpikan oleh Dr. Hermann Brandt.

Dengan semakin gencarnya promosi dan dukungan dari berbagai pihak, bukan tidak mungkin Tchoukball akan semakin populer di Indonesia dan melahirkan atlet-atlet hebat yang mampu bersinar di tingkat global.

Seperti pepatah Latin yang terkenal:
“Mens Sana in Corpore Sano”Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.

Tchoukball bukan hanya soal mencetak gol, tetapi juga membangun karakter dan kebersamaan.

Christian Samuel T.

 

12373883853515033601
iklan-e
393933404023790490

Berita Internasional

Pengunjung